Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1999
1. | Perisai/Tameng Mengandung makna sebagai pelindung dengan |
2. | Tulisan " Menunjukkan status daerah, berwarna merah dengan dasar putih. |
3. | Jalinan Tali Dengan jumlah jalinan 27 yang menunjukkan tanggal 27 sebagai hari jadi Kota Dumai, berwarna coklat. |
4. | Menara dan Tangki Minyak Menara bertingkat 4 menunjukkan bulan 4 hari jadi Kota Dumai, tangki minyak bertingkat 3 menunjukkan 3 kecamatan pada awal berdirinya Kota Dumai, berwarna putih. |
5. | Mata Rantai Berjumlah 99 melambangkan tahun berdirinya Kota Dumai dan melambangkan rasa persatuan dan sikap kebersamaan masyarakat yang heterogen, berwarna kuning emas. |
6. | Bintang Melambangkan masyarakat religius, berwarna kuning emas, terletak antara ujung padi dan kapas. |
7. | Padi dan Kapas Melambangkan kesejahteraan Kota Dumai, padi berwarna kuning emas dan kapas berwarna putih. |
8. | Perahu Besar dengan Dua Derek Melambangkan Dumai sebagai pelabuhan samudera, |
9. | Gelombang Laut Dengan 3 gelombang yang melambangkan 3 komponen pembangunan yaitu pelaksanaan, pengawasan dan penegakan hukum, dengan warna biru dan putih. |
10. | Pita Merah Putih dengan Tulisan "NEGERI BERTUAH" Melambangkan kedaulatan dan semangat juang masyarakat Dumai yang tak kunjung padam, tulisan "NEGERI BERTUAH" bermakna ungkapan rasa syukur atas keberhasilan dan perjuangan masyarakat Dumai yang bertekad memajukan dan mengembangkan daerahnya dengan warna merah. |
Tercatat dalam sejarah, Dumai, sebuah dusun kecil di pesisir timur Propinsi Riau, kini mulai menggeliat menjadi mutiara di pantai timur Sumatera. Kota Dumai merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis.
Dumai dikukuhkan menjadi Kota Dumai dengan UU No. 16 tahun 1999, tanggal 20 April 1999 dimana status Dumai sebelumnya adalah Kota Administratif.
Pada awal pembentukannya, Kota Dumai hanya terdiri atas 3 kecamatan, 13 kelurahan dan 9 desa dengan jumlah penduduk hanya 15.699 jiwa dengan tingkat kepadatan 83,85 jiwa/km2.
Visi :
Bersama Mewujudkan Kota Jasa dan Industri yang Moderen, Agamis serta Bernuansa Budaya Melayu
Misi :
1. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional, dilandasi Imtaq dan Iptek.
2. Mewujudkan fundamen ekonomi daerah berbasis pemberdayaan ekonomi kerakyatan (Enpowerment of Economic Society) dan potensi daerah guna merangsang jiwa kewirausahaan.
3. Mewujudkan pemerintah daerah yang bersih dan berpihak kepada masyarakat.
4. Mewujudkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta memajukan sektor jasa dan industri.
5. Mewujudkan kondisi keamanan yang kondusif, pelayanan prima (terbaik) dan kepastian hukum untuk mendukung kenyamanan hidup dan aktifitas ekonomi semua komponen masyarakat yang berbasis budaya Melayu.
Motto :
Adapun moto Kota Dumai adalah “Dumai Bersemai” yang berarti Dumai Bersih, Sejahtera dan Damai.
MESKI telah berganti status administrasi menjadi
Penyempitan hutan juga diperparah oleh usaha perkebunan. Hingga tahun ini terdapat 207 hektar area perkebunan yang diusahakan secara swadaya oleh penduduk setempat dengan ditanami kelapa sawit, kelapa, karet, pinang, dan kopi.
Mayoritas atau sekitar 82,9 persen luas lahan ditanami kelapa sawit yang diyakini punya nilai ekonomis tinggi. Selama tahun 2002, 46.000 ton kelapa sawit dipanen dan kemudian dikirim ke Kabupaten Rokan Hilir untuk diolah di pengolahan kelapa sawit (PKS). Walaupun telah ada pabrik penghasil minyak sawit mentah atau crude palm oil,
Dengan tingkat produksi sawit sebesar itu semestinya diperlukan kehadiran dua pengolahan kelapa sawit berkapasitas sekitar 8.000 ton per hari. Nantinya, petani tak perlu lagi keluar
Belum cukup dengan tiga pabrik besar penghasil CPO, pemerintah
Untuk merealisasikan harapan ini, pemerintah
Penarik utama investor sebenarnya adalah pelabuhan yang berakses langsung ke jalur Selat Malaka, serta terlindung oleh Pulau Rupat milik Kabupaten Bengkalis. Tak hanya menjadi senjata utama, pelabuhan bahkan telah menjadi jantung perekonomian.
Dampak langsung keberadaan pelabuhan ini adalah meningkatnya sektor tersier perdagangan dan jasa. Dengan memanfaatkan pelabuhan, tempat keluar masuk manusia serta bongkar muat barang, rezeki pun diraup. Apalagi komoditas perdagangan yang ada lumayan beragam, mulai dari sembako hingga pengiriman minyak mentah.
Sepanjang tahun 2002, penjualan minyak mentah yang dibukukan oleh dua perusahaan besar minyak di salah satu gerbang Sumatera bagian timur ini nilainya 2 miliar dollar AS. Jumlah itu adalah nilai dari hampir 103 juta barrel minyak jenis low sulphur waxy residue, sumatera light crude, duri crude oil, dan green coke. Jutaan barrel minyak ini dikirim ke berbagai negara antara lain
Selain minyak, ekspor non migas yang didominasi oleh komoditas CPO juga terlaksana lancar di pelabuhan ini. Di tahun 2002, kira-kira 689.000 ton CPO senilai 240 juta dollar AS dikapalkan dari pelabuhan ini dengan tujuan utama ke negara seberang, Malaysia. Hasil alam yang diolah maupun masih alami seperti ikan segar, udang, dan ikan asin, juga kayu gergajian dan olahan dijual ke luar negeri.
Derap usaha perdagangan ini berhasil menjadi salah satu pilar utama perekonomian
Hasil dari berbagai aktivitas perkotaan yang terjadi setiap hari, sektor properti tumbuh cukup subur di pusat
Secara geografis, Kota Dumai terletak di 1023 – 1024’23” Bujur Timur dan 101023’37” - 101028’13” Lintang Utara. Wilayah Kota Dumai beriklim tropis dengan curah hujan antara 100-300 cm dan suhu udara 24-33'C dengan kondisi tanah rawa bergambut.
Kota Dumai memiliki luas wilayah 1.727.385 Km2 dan merupakan
Batas wilayah
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bangko dan Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir.
Kota Dumai terdiri atas 5 kecamatan dan terbagi menjadi 32 kelurahan yaitu :
a). Dumai Barat dengan kelurahan :
1. Bagan Keladi
2. Bukit Datuk
3. Bukit Timah
4. Bumi Ayu
5. Laksamana
6. Mekar Sari
7. Pangkalan Sesai
8. Purnama
9. Ratu Sima
10. Rimba Sekampung
11. Simpang Tetap Darul Ichsan
b). Dumai Timur dengan kelurahan :
1. Bintan
2. Bukit Batrem
3. Buluh Kasap
4. Dumai Kota
5. Jaya Mukti
6. Sukajadi
7. Tanjung Palas
8. Teluk Binjai
c). Bukit Kapur dengan kelurahan :
1. Bagan Besar
2. Bukit Kayu Kapur
3. Bukit Nenas
4. Gurun Panjang
d). Medang Kampai dengan kelurahan :
1. Guntung
2. Mundam
3. Teluk Makmur
4. Pelintung
e). Sungai Sembilan dengan kelurahan :
1. Bangsal Aceh
2. Basilam Baru
3. Batu Teritip
4. Lubuk Gaung